Senin, 29 April 2013

Kas Kecil

KAS DAN PENGENDALIANNYA 

PENGERTIAN KAS  

Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, giro, dan uang di tangan atau pun di simpan di bank.

Pengendalian internal kas sangat penting untuk menjaga kas dan memastikan keakuratan akuntansi pencatatan kas karena kas adalah aktiva yang paling lancar dan mudah diselewengkan penggunaannya.

JENIS KAS

  1. Kas kecil à Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund)
  2. Kas di bank

DANA KAS KECIL

(PETTY CASH FUND)
Dana Kas Kecil adalah uang kas yang digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil (dalam jumlah).
Penggunaan cek bagi pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, seperti  pembelian perangko, uang makan karyawan tidaklah praktis.
Metode pencatatan yang dapat digunakan pada Dana Kas Kecil:
  1. Metode Dana Tetap (Imprest System)
  2. Metode Dana Berubah (Fluctuating System)
Pada mata kuliah Pengantar Akuntansi 2 ini hanya akan membahas Metode Tetap
Prosedur akuntansi dana kas kecil dengan metode dana tetap (imprest system)

E Saldo DKK selalu tetap kecuali ada perubahan kebijakan
E Pada saat DKK dipergunakan tidak ada jurnal
E Pada saat pengisian kembali DKK, jurnal yang dibuat adalah mendebit rekening-rekening pengeluaran (dasarnya adalah bukti-bukti pengeluaran) dan mengkredit rekening kas.
Operasi dana kas kecil yang sering disebut sistem dana tetap (an imprest system), terdiri dari:
            1. pembentukan kas kecil
            2. penggunaan kas kecil
            3. pengisian kembali kas kecil
Jurnal akuntansi dibuat pada saat:
            1. kas kecil dibentuk
            2. kas kecil diisi kembali
            3. jumlah kas kecil dinaikkan/diturunkan
A. Pembentukan Dana Kas Kecil
2 langkah dasar pembentukan kas kecil:
            1. menunjuk penanggung jawab kas kecil
            2. menentukan besarnya kas kecil
Umumnya, dana diharapkan dapat mengakomodasi pengeluaran untuk jangka waktu 3-4 minggu


Jurnal pembentukan DKK:
DKK
Rp100.000
      Kas
Rp100.000
 
Pada tanggal 1 Maret 2005 A&W Company membentuk DKK sebesar Rp100.000,-


B. PENGISIAN KEMBALI DANA KAS KECIL
Pada saat kas kecil mencapai level minimum, dana diisi kembali
Permintaan untuk pengisian kembali diawali dari penanggung jawab kas kecil
Penanggung jawab kas kecil menyiapkan jadual pembayaran dengan dokumen pendukung dan diserahkan ke bendahara
Bendahara kemudian menyetujui permintaan penanggung jawab kas kecil dan menandatangani cek sejumlah dana yang telah terpakai untuk menjaga jumlah dana kas kecil yang telah ditentukan (jumlah pada saat pembentukan)
Rekening DKK tidak terpengaruh pada saat pengisian kembali. Pengisian kembali mengubah komposisi DKK dengan mengganti bukti-bukti penggunaan kas kecil dengan kas sehingga tidak mengubah saldo DKK.
Jurnal pengisian dana kas kecil:
Biaya administrasi
Rp44.000
Biaya angkut penjualan
38.000  
Biaya lan-lain
5.000
               Kas
Rp87.000
 
Tanggal 15 Maret 2005 penanggung jawab kas kecil meminta DKK diisi kembali karena hampir habis. DKK terdiri dari uang tunai Rp13.000, bukti pembelian benda-benda pos, tanda terima pengiriman barang Rp38.000 dan bukti pembayaran biaya lain-lain Rp5.000.


Apabila jumlah kas dan bukti-bukti transaksi tidak sama dengan jumlah DKK yang dibentuk, selisihnya disebut SELISIH KAS – dapat berupa selisih kurang atau selisih lebih (Cash Over and Short)
Jurnal pengisian dana kas kecil (jika ada selisih kas)
Biaya administrasi
Rp44.000
Biaya angkut penjualan
38.000  
Biaya lan-lain
5.000
Selisih kas
2.000
               Kas
Rp89.000
 

Apabila DKK terdiri dari uang tunai sejumlah Rp11.000,- dan beberapa bukti transaksi seperti ilustrasi sebelumnya

C. Dana Kas Kecil Dinaikkan/Diturunkan
Apabila kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan jumlah DKK yang dipelihara diubah, maka jurnal akuntansi yang diperlukan sama dengan jurnal saat pembentukan DKK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar